Sepanjang Jl. Majapahit adalah pusat bika ambon di Medan. Baik turis maupun orang Medan sendiri yang mencari oleh-oleh khas ini akan mengantri membeli berkotak-kotak bika ambon untuk dibawa pergi atau pulang. Ada toko-toko yang sudah puluhan tahun berjualan seperti Ati dan Ratna ada pula yang relatif baru Zulaikha yang sangat laris.
Sudah lama sekali saya ingin membuat makanan yang menjadi salah satu ciri kota Medan ini dan baru sekarang mendapat resep sekaligus membuatnya bersama-sama dengan teman. Resep ini tidak memerlukan air nira (tuak) yang secara tradisional dibuat sebagai pengembang bika ambon, bukan saja sulit mendapat tuak yang asli, waktu mengembangnya juga lebih lama. Kami menggunakan instant yeast (fermipan atau merek pilihan anda) dan ternyata hasilnya sangat bagus, baik rasa dan tekstur. Kunci membuat bika ambon adalah suhu dan perlakuan oven yang tepat.
Bika ambon umumnya dicetak dalam loyang kotak, tetapi dapat dicetak kecil-kecil sesuai dengan keinginan dan keperluan.
This cake is identical with Medan, even though the name is Ambon it has nothing to do with Ambon. There are rows of shops in Jl. Majapahit Medan selling this sweet and rich cake. Most people will come to this street to buy this cake for "oleh-oleh". There are shops that have been there for tens of years like Ati (my favourite place) and Ratna, there is relatively new shop called Zulaikha too, that is very popular.
I have been looking for this recipe for quite a while now, my friend gave me this recipe and we made it together. The result is perfect, the taste and texture just right. We use instant dry yeast instead of palm wine (tuak) since it is difficult to find it where we live and take longer time to prove the batter. So using instant dry yeast just do the job and more practical. The key of a successful bika ambon is the correct temperature and how to adjust the oven.
Tradisionally bika ambon is baked in square oven tin, but it is entirely up to you to decide the shape and size of the cake.
Bahan A / Biang/ Ingredients A
1 sdm gist
1 tbsp dry yeast
1 sdm munjung terigu
1 tbsp full of all purpose flour
8 sdm air kelapa
8 tbsp coconut water (substitute with water)
Bahan B / Ingredients B
300 - 350 gr gula pasir ( saya kurang suka manis, jadi saya pakai 300 gr)
300 - 350 gr sugar ( I used 300 gr, since I don't like it too sweet)
800 ml santan kental (patinya saja tidak pakai air)
800 ml thick coconut milk
5 lbr daun jeruk purut, buang tulangnya
5 kaffir lime leaves, remove the vein
5 lbr pandan
5 pandanus leaves
2 batang serai, geprak
2 stalks lemon grass, bruised
1/2 sdt garam
1/2 tsp salt
Bahan C / Ingredients C
14 kuning telur
14 egg yolk
200 gr tepung kanji ( Sagu Tani)
200 gr tapioca flour (preferably "Sagu Tani)
1 sdm mentega (cairkan)
1 tbsp butter (melted)
1/2 sdt pewarna makanan kuning (optional)
1/2 tsp yellow food colouring (optional)
Preparation / Cara membuat
Masak santan, sereh, daun jeruk purut, sedikit garam dan pandan hingga mendidih, langsung kecilkan api.
Bring the coconut milk, lemon grass, salt and pandanus leaves to the boil then immediately turn the heat right down
Masukkan gula dan aduk sampai larut, lanjutkan memasak dengan api paling kecil kira-kira 20 menit agar harum daun-daunan meresap. Aduk sekali-sekali.
Add in the sugar and stir until dissolve, simmer for 20 minutes to absorb the fragrance of the leaves, stir occasionally.
Dinginkan, ambil daun-daunan sebelum digunakan.
Leave to cool and remove the leaves before using it.
Larutkan yeast dan tepung dengan air kelapa, sisihkan selama 5 menit
Dissolve the yeast and flour with coconut water, set aside for 5 minutes
Kocok kuning telur dengan kocokan tangan (bubble whisk), hanya sampai tercampur rata.
Beat the yolk with bubble whisk until just combined
Masukkan kocokan telur dan mentega yang dilelehkan kedalam santan, aduk rata
Mix in the eggs and melted butter in coconut milk mixture until well mixed
Tambahkan biang aduk rata kemudian tambahkan tapung tapioka dan aduk sampai rata lags, saring untuk membuang gumpalan jika ada, tutupi dan istirahatkan 2 1/2 - 3 jam
Stir in the yeast mixture then add in the tapioca flour, mix well and sieve the mixture to remove any lumps, cover and leave to rest of 21/2 - 3 hours
Panaskan oven 200 C
Preheat the oven 200 C
.Alasi loyang dengan kertas roti dan olesi dengan minyak juga bagian pinggir loyangnya. Panaskan dalam oven sebelum digunakan ( 5 menit)
Put the grease paper on the bottom of oven tin and grease all over. Preheat the tin in the oven before using it (5 minutes)
Aduk adonan yang telah diistirahatkan, langsung masukkan ke dalam loyang. Panggang dengan api bawah saja dan pintu sedikit terbuka. Gunakan tusuk gigi atau tusuk sate untuk mengganjal pintu.
Mix well the batter, pour into preheated oven tin. Just use the bottom heat in the beginning and leave the door a jar. Use tooth pick or a skewer.
Tergantung dari besar loyang dan ketebalan kue, kira-kira memerlukan 35 - 45 menit, atau sampai terlihat permukaan atas tampak setengah matang (kok susah menerangkannya…, lihat gambar) kemudian hidupkan api atas kurang lebih 5 menit atau sampai permukaan kecoklatan dan matang.
Depend on the size of your oven tin or mould, it will take 35 - 45 minutes, or until the surface looks half done (see pictures), then close the door completely and put the upper heat on, this will take approximately 5 minutes or untie the surface is golden.
Keluarkan dari oven, biarkan dingin sebentar sebelum dikeluarkan dari loyang atau cetakan.
Remove from the oven, leave to cool for short while before taking the cake out of the tin or mould