Data ini saya kutip dari Wikipedia : Daun katuk dapat mengandung hampir 7% protein dan serat kasar sampai 19%. Daun ini kaya vitamin K, selain pro-vitamin A (beta-karotena), B, dan C. Mineral yang dikandungnya adalah kalsium (hingga 2,8%), besi, kalium, fosfor, dan magnesium. Warna daunnya hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi. Daun katuk dapat diolah seperti kangkung atau daun bayam. Ibu-ibu menyusui diketahui mengonsumsi daunnya untuk memperlancar keluarnya ASI.
Teman-teman banyak yang menyukai masakan ini. Saya akan membagi resep bagi siapa saja yang ingin mencoba memasak daun katuk versi kami...
Bahan :
150 gr Daun katuk, yang telah disiangi
250 gr Tempe, potong dadu
1 btg Serai, memarkan
2 cm Lengkuas, memarkan
1 bh Tomat, kupas dan potong dadu
2 lbr Daun Salam
150 ml Santan kental
Bumbu yang dihaluskan
20 gr Cabe campur (merah dan rawit)
10 gr Bawang merah
2 siung Bawang putih
50 gr Udang Kering
Cara memasak
- Rebus air hingga mendidih besar, masukkan daun katuk ( agar daun tetap hijau). Rebus sampai lunak. Tiriskan.
- Tumis bumbu yang telah dihaluskan sampai harum dan masak, tambahkan daun salam, sereh lengkuas dan tempe. Aduk sampai tempe masak.
- Masukkan air, biarkan mendidih
- Masukkan daun katuk dan tomat, aduk sebentar, masukkan santan sekali-sekali aduk sampai daun katuk matang.
- Siap disajikan
No comments:
Post a Comment